Dapur aqiqah latahzan 081398911745

De OpenHardware.sv Wiki
Saltar a: navegación, buscar

== Ketetapan Aqiqah sesuai sama yang disyariatkan ==


Ketetapan Aqiqah sesuai sama yang disyariatkan dalam islam. Saat hadirnya si buah hati, beberapa orang-tua tentunya diterima dengan rasa senang. Beribadah aqiqah adalah fasilitas untuk mengungkap rasa sukur serta bahagia yang sesuai sama syariat Islam.

Satu pahala saat hadirnya anak anda dengan satu kemauan aqiqah. Setelah itu dikerjakan dengan ketetapan aqiqah yang benar adalah penambahan pahala saat terwujud. Beberapa pertanyaan yang datang pada kami mengenai ketetapan aqiqah dalam pengerjaannya. Dari mulai type kambing, umurnya sampai menu masakan bisa dikonsumsi oleh yang melakukan aqiqah atau tidak. jasa aqiqah bandung

Tersebut kami nukilkan tulisan mengenai ketetapan aqiqah. Tulisan ini membuka seluk beluk sekitaran aqiqah dengan lengkap. Lepas dari kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat biasanya, tulisan tersebut kami ambillah dari ‘ ahkamul aqiqah ‘ yang diisi mengenai pendapat ulama – ulama terdahulu.

Ketetapan Aqiqah sesuai sama yang disyariatkan 456

Ketetapan Aqiqah lengkap dari makna sampai tata caranya (Ketetapan aqiqah yang syar’i).

A. PENGERTIAN AQIQAH

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal. 25-26, menyebutkan kalau : Imam Jauhari berkata : Aqiqah adalah “Menyembelih hewan pada hari ketujuhnya serta mencukur rambutnya. ” Setelah itu Ibnu Qayyim rahimahullah berkata :

“Dari keterangan ini jelaslah kalau aqiqah itu dimaksud sekian karna memiliki kandungan dua unsur di atas serta ini lebih paling utama. ”

Imam Ahmad rahimahullah serta jumhur ulama memiliki pendapat kalau jika dilihat dari sisi syar’i jadi yang disebut dengan aqiqah yaitu arti berkurban atau menyembelih (An-Nasikah).

B. DALIL-DALIL SYAR’I TENTANG KETENTUAN AQIQAH

Hadist No. 1 : Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy, dia berkata : Rasulullah bersabda : “Aqiqah dikerjakan karna kelahiran bayi, jadi sembelihlah hewan serta hilangkanlah semuanya masalah darinya. ” Shahih Hadits Kisah Bukhari (5472), untuk lebih detilnya saksikan Fathul Bari (9/590-592), serta Irwaul Ghalil (1171), Syaikh Albani

Arti menyingkirkan masalah yaitu mencukur rambut bayi atau menyingkirkan semuanya masalah yang ada Fathul Bari (9/593) serta Nailul Authar (5/35), Cetakan Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, pent

Hadist No. 2 : Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), dinamakan serta dicukur rambutnya. ” Shahih, Hadits Kisah Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, serta lain-lainnya

Hadist No. 3 : Dari Aisyah dia berkata : Rasulullah bersabda : “Bayi lelaki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama serta bayi wanita satu kambing. ” Shahih, Hadits Kisah Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163), dengan sanad hasan

Hadist No. 4 : Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah bersabda : “Menaqiqahi Hasan serta Husain dengan satu kambing serta satu kambing. ” HR Abu Dawud (2841) Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa (912) Thabrani (11/316) dengan sanadnya shahih seperti disebutkan oleh Ibnu Daqiqiel ‘Ied

Hadist No. 5 : Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda : “Barangsiapa di antara kalian yang menginginkan menyembelih (kambing) karna kelahiran bayi jadi sebaiknya ia kerjakan untuk lelaki dua kambing yang sama serta untuk wanita satu kambing. ” Sanadnya Hasan, Hadits Kisah Abu Dawud (2843), Nasa’I (7/162-163), Ahmad (2286, 3176) serta Abdur Razaq (4/330), serta shahihkan oleh al-Hakim (4/238)

Hadist No. 6 : Dari Fatimah binti Muhammad saat melahirkan Hasan, dia berkata : Rasulullah bersabda : “Cukurlah rambutnya serta bersedekahlah dengan perak pada orang miskin seberat timbangan rambutnya. ” Sanadnya Hasan, Hadits iwayat Ahmad (6/390), Thabrani dalam “Mu’jamul Kabir” 1/121/2, serta al-Baihaqi (9/304) dari Syuraiq dari Abdillah bin Muhammad bin Uqoil

Dari dalil-dalil yang diterangkan diatas jadi bisa di ambil hukum-hukum tentang sekitar aqiqah serta hal semacam ini dicontohkan oleh Rasulullah beberapa teman dekat dan beberapa ulama salafus sholih. domba aqiqah bandung

C. HUKUM-HUKUM SEPUTAR KETENTUAN AQIQAH. (Ketetapan aqiqah yang syar’i).


HUKUM AQIQAH SUNNAH

Al-Allamah Imam Asy-Syaukhani rahimahullah berkata dalam Nailul Authar (6/213) : “Jumhur ulama berdalil atas sunnahnya aqiqah dengan hadist Nabi : “…. berdasar pada hadist no. 5 dari ‘Amir bin Syu’aib. ”

BANTAHAN TERHADAP ORANG YANG MENGINGKARI DAN MEMBID’AHKAN AQIQAH.

Ibnul Mundzir rahimahullah menyanggah mereka dengan menyebutkan kalau : “Orang-orang ‘Aqlaniyyun (beberapa orang yang mengukur kebenaran dengan akalnya, sekarang ini seperti sekumpulan orang yang menamakan jadi golongan Islam Liberal, pen) memungkiri sunnahnya aqiqah, pendapat mereka ini terang menyimpang jauh dari hadist-hadist yang tsabit (shahih) dari Rasulullah karna berdalih dengan hujjah yang lebih lemah dari sarang laba-laba. ” Seperti dinukil oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal. 20, serta Ibnu Hajar al-Asqalani dalam “Fathul Bari” (9/588).

WAKTU AQIQAH PADA HARI KETUJUH.

Berdasar pada hadist no. 2 dari Samurah bin Jundab. Beberapa ulama memiliki pendapat serta setuju kalau saat aqiqah yang paling penting yaitu hari ke-7 dari hari kelahirannya. Tetapi mereka berselisih pendapat mengenai bolehnya melakukan aqiqah sebelumnya hari ke-7 atau selanjutnya. Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam kitabnya “Fathul Bari” (9/594) :

“Sabda Rasulullah pada pengucapan ‘pada hari ke-7 kelahirannya’ (hadist no. 2), ini jadi dalil untuk orang yang memiliki pendapat kalau saat aqiqah itu ada pada hari ke-7 serta orang yang melakukannya sebelumnya hari ke-7 bermakna tidak melakukan aqiqah pas pada saatnya. bahwasannya syariat aqiqah juga akan gugur sesudah lewat hari ke-7. Serta ini adalah pendapat Imam Malik. Beliau berkata : “Kalau bayi itu wafat sebelumnya hari ke-7 jadi gugurlah sunnah aqiqah untuk ke-2 orang tuanya. ”

Beberapa membolehkan melakukannya sebelumnya hari ke-7. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal. 35. Beberapa sekali lagi memiliki pendapat bisa dikerjakan sesudah hari ke-7. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Hazm dalam kitabnya “al-Muhalla” 7/527.

Beberapa ulama yang lain membatasi saat pada hari ke-7 dari hari kelahirannya. Bila tidak dapat melakukannya pada hari ke-7 jadi bisa pada hari ke-14, bila tidak dapat bisa ditangani pada hari ke-21. Berdalil dari kisah Thabrani dalm kitab “As-Shagir” (1/256) dari Ismail bin Muslim dari Qatadah dari Abdullah bin Buraidah : rumah aqiqah bandung

“Kurban untuk proses aqiqah, dikerjakan pada hari ke-7 atau hari ke-14 atau hari ke-21. ” Penulis berkata : “Dia (Ismail) seseorang rawi yang lemah karna buruk hafalannya, seperti disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam ‘Fathul Bari’ (9/594). ” Serta diterangkan juga mengenai kedhaifannya bahkan juga hadist ini mungkar serta mudraj

BERSEDEKAH DENGAN PERAK SEBERAT TIMBANGAN RAMBUT. (Ketetapan aqiqah yang syar’i).

Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Salim bin Dhoyyan berkata : “Dan disunnahkan mencukur rambut bayi, bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya serta dinamakan pada hari ketujuhnya. Masih tetap ada ulama yang menjelaskan mengenai sunnahnya amalan itu (bersedekah dengan perak), seperti : al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Ahmad, dan sebagainya. ”

Mengenai hadist mengenai perintah untuk bersedekah dengan emas, ini yaitu hadit dhoif.